Rumah adat Mod Aki Aksa
(Papua Barat)
Disusun oleh:
Zahra Fathan Kusuma
5C414631
1IA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2014/2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia di kenal dengan kaya
akan budaya. Indonesia mempunyai 34 propinsi, dan mempunyai banyak adat
istiadat yang telah lahir dari zaman dahulu. Dari sabang hingga marauke banyak
sekali budaya dan adat istiadat yang kita punya. Kebudayaan rumah adat salah
satunya, merupakan karakteristik dari sebuah budaya yang lahir dari zaman dahulu.
Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai banyak budaya yang beragam
dan menarik untuk di telusuri. Setiap wilayah punya sejarah dan budaya yang
berbeda dari wilayah lain nya. Rumah adat merupakan bangunan rumah yang
mempunyai ciri khas bangunan suatu daerah yang di tempati nya.
Hingga
saat ini masih banyak suku di daerah-daerah Indonesia yang masih mempertahankan
rumah adat dan budaya daerah nya sebagai bentuk dari memelihara nilai-nilai
budaya itu sendiri. Bentuk dan arsitektur rumah-rumah adat di Indonesia
masing-masing daerah memiliki bentuk dan arsitektur yang berbeda sesuai dengan
budaya dan adat setempat. Rumah adat di Indonesia pada umum nya dihiasi oleh
ukiran ukiran unik yang melambangan kebudayaan masyarakat daerah nya. Pada ukiran,
jumlah tiang, atau atap nya masih kental akan kepercayaan nenek moyang zaman
dahulu.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk
menjelaskan tentang budaya rumah adat yang terkandung di dalam rumah adat
budaya Propinsi Papua Barat tersebut. Dari segi arsitektur bangunan, bahan
bangunan, dan fungsi bangunan tersebut akan saya jelaskan di sini. Dan juga ingin
memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia mengenai
kebudayaan dari Propinsi Papua Barat.
Tujuan pembangunan rumah adat mod
aki aksa selain sebagai tempat berlindung dan bemukim ialah sebagai tempat yang
di anggap aman, karena bentuk bangunan rumah nya yang menjulang tinggi dan di
design dengan cukup menarik untuk membuat rumah ini mempunyai fungsi nya masing
masing.
BAB
II
TIPOLOGI
BANGUNAN
A.
Pengklasifikasian
Fungsi Ruangan dalam Rumah Adat Mod
Aki Aksa
Sebelum nya saya akan memberikan
penjelasan mengenai rumah adat ini. Rumah adat yang terletak di Propinsi Papua
Barat ini adalah rumah panggung yang berbentuk persegi. Biasa nya rumah adat
ini tidak di lengkapi jendela, melain kan hanya
memiliki 2 pintu yang berada pada sisi depan dan sisi belakang dari
rumah ini pada satu garis lurus. Di maksud kan tidak memiliki jendela demikian
agar keluarga yang tinggal di rumah tersebut terhindar dari udara dingin serta
bencana alam seperti badai.
Jika rumah berada di daerah yang
semakin masuk ke daerah pendalaman, maka akan semakin tinggi konstruksi
bangunan yang di buat. Mungkin saja bisa mencapai 4 meter, di karenakan semakin
jauh dari lokasi umum, maka akan semakin banyak hewan/binatang buas di
lingkungan sana dan biasa nya di gunakan untuk melindungi diri dari musuh yang
terjadi karena sering ada pertikaian di wilayah tersebut.
Untuk bagian lantai dan dinding
nya, masyarakat membuat nya menggunakan kulit kayu yang di pipihkan dengan cara
di pukul pukul kemudian di keringkan dan kemudian di susun dengan rapat dan
rapi sehingga dapat menutupi keseluruhan bangunan nya. Sementara untuk bangunan
atap nya biasa nya terbuat dari daun pandan. Biarpun bahan tersebut akan
menutupi keseluruhan dari dinding rumah, akan tetapi udara segar masih dapat
masuk ke dalam rumah melalui celah celah dinding nya,
Berikut klasifikasi ruangan Rumah
Adat Mod Aki Aksa:
1. Tiang penyangga
Pada umumnya, tiang tiang
penyangga pada rumah adat ini di beri ukiran dan biasanya di lengkapi dengan
patung nenek moyang, agar di lindungi dari kekuatan jahat menurut kepercayaan
dan adat masyarakat disana.
2. Ukuran Bangunan
Ukuran bangunan rumah adat ini
rata-rata berukuran 8x6 meter dengan tinggi atap sekitar 4 sampai 5meter.
3. Meiges
Meiges adalah sebutan untuk kamar
tidur khusus pria dalam budaya rumah adat mod aki aksa.
4. Meraja
Meraja adalah sebutan untuk kamar
tidur khusus wanita dalam budaya rumah adat mod aki aksa.
5. Ruang tengah
Ruang tengah dalam rumah adat mod
aki aksa tidak di alasi batang batang nibung atau bambu, sehingga jika ada
pesta adat berupa tarian, dapat mereka lakukan di atas tanah.
6. Kolong rumah (bagian bawah
rumah)
Dengan kolong rumah yang luas dari
bangunan tersebut, pemilik nya biasa nya memanfaatkan nya untuk menyimpan kayu
bakar atau atau digunakan sebagai kandang ternak.
B. Filosofi dan Tradisi Kehidupan
Suku
Rumah Mod Aki Aksa atau di sebut
rumah kaki seribu adalah rumah
tradisional masyarakat arfak, komunitas terbesar di Manokwari, Papua. Manokwari
adalah ibukota Propinsi Papua Barat. Kata Manokwari sendiri berasal dari bahasa
biak numfor yang berarti “kampung tua”. Kota ini merupakan kota pemerintahan
pertama di tanah Papua. Komunitas asli terbesar di Manokwari adalah masyarakat
Arfak. Suku besar Arfak terdiri dari beberapa sub suku yaitu, Suogb, Hatam dan
Meyah yang memiliki adat dan budaya yang sama, namun berbeda bahasa. Unik nya
adalah walaupun mereka berbeda bahasa tapi masyarakat di sana dapat saling
mengerti satu sama lain nya. Nama asli
dari rumah kaki seribu ini adalah rumah adat mod aki aksa atau di sebut
Igkojei. Mungkin rumah adat ini berbeda dengan rumah adat panggung lain nya
karena rumah adat ini bertumpu di atas tiang-tiang kayu yang jumlah nya bisa di
katakan sangat banyak, berbeda dengan rumah panggung lain nya, yang biasa nya
tiang tiang utama nya hanya di tempatkan di bagian sudut sebagai penyangga. Itu
sebab nya rumah ini dikatakan rumah kaki seribu. Design rumah ini juga tahan
gempa, mengingat seluruh konstraksinya menggunakan kayu secara keseluruhan nya.
Kampung-kampung orang Arfak terletak di sekitar kawasan cagar alam pegunungan
arfak. Secara tradisional orang atau suku dari arfak sendiri tinggal di rumah
yang tertutup tanpa jendela dan hanya memiliki 2 pintu di sisi depan dan belakang.
Kondisi alam yang dingin menyebabkan mereka harus pandai mendirikan bangunan
yang dapat melindungi seluruh anggota keluarga mereka.
C. Hubungan
Tipologi Bangunan dengan Filosofi Hidup Suku
Rumah adat tersebut adalah jenis rumah
panggung. Bangunan rumah yang saya bahas yaitu arsitektur tradisional suku
arfak (Papua Barat) yang terletak di kawasan pegunungan arfak. Di wilayah
kawasan cagar alam pegunungan arfak inilah mempunyai lingkungan yang tidak
padat, sehingga memperoleh udara segar dan kondisi geografis wilayah pegunungan
arfak merupakan bukit bukit terjal dengan ketinggian rata rata 2000 meter dari
permukaan laut. Hutan merupakan pemandangan di kanan kiri jalan dan di hampir
seluruh wilayah pegunungan. Dengan peninggian bentuk panggung untuk bagian
pondasi rumah ini, bertujuan untuk menciptakan rasa aman karena semakin jauh
lokasi rumah dari tempat umum, maka akan semakin banyak binatang buas yang bisa
saja berkeliaran dengan bebas pada malam hari. Dan bahan yang di gunakan untuk
membangun rumah ini di katakan juga sederhana karena konstriksi rumah panggung
ini keseluruhan nya hanya terbuat dari bahan kayu dan rumput ilalang sebagai bahan
utnuk membuat atap atap.
BAB III
KEARIFAN LOKAL
DALAM BANGUNAN
Kearifan lokal dalam rumah adat
Mod Aki Aksa ini dapat dilihat dengan ada nya ukiran pada tiang tiang penyangga
pada rumah adat dan di lengkapi dengan
patung nenek moyang, agar di lindungi dari kekuatan jahat menurut kepercayaan
dan adat masyarakat disana. Serta bangunan pondasi rumah yang unik, yang hanya
menggunakan kayu yang jumlah nya bisa di bilang sangat banyak yang membentuk
rumah tersebut menjadi seperti rumah panggung. Berbeda dari kebanyakan rumah
adat berbentuk panggung, yang biasa nya hanya memiliki tiang penyangga atau
kaki di setiap sudut rumah nya saja, namun ini berbeda dengan rumah tinggal
adat mod aki aksa yang dimana memiliki banyak kaki di setiap sudut rumah nya.
Jarak antara setiap kaki-kaki bangunannya berkisar berjarak 30 centimeter saja.
Di setiap sudut ruangan nya terdapat arti tersendiri bagi masyarakat di sana.
Ada juga sebutan kamar untuk masing masing pria dan wanita. Dan ada pula bagian
tertentu di alam rumah tersebut untuk melaksanakan upacara adat pada saat waktu
yang tertentu. Rumah tersebut dikatakan tidak kalah hebat dengan rumah masa
kini, karena hanya dengan pondasi kayu, rumah ini bisa tahan terhadap gempa dan
badai yang bisa saja datang tiba tiba di wilayah tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan dari rumah adat Mod
Aki Aksa ini yang saya dapat simpulkan adalah tinggal daerah yang dengan cuaca
ekstrim harus pandai pandai mengkonstruksi bangunan rumah agar tetap aman dan
nyaman tinggal di rumah tersebut. Dengan bekal adat istiadat dan budaya disana dapat
kita simpulkan bahwa banyak sekali aneka ragam rumah panggung yang berbeda beda
arti dan makna dari setiap bangunan nya.
Namun, semenjak di berlakukan nya
program pemberdayaan kampung di wilayah papua, dan seiring berkembang nya zaman
modernisasi dan para transmigran dari provinsi lain yang banyak berdatangan ke
papua barat kini masyarakat mulai meninggalkan rumah mod aki aksa atau yang di
sebut rumah kaki seribu tersebut. Saat ini populasinya semakin berkurang dan
hanya bisa di temui di kampung-kampung atau lebih tepat nya berada di
pendalaman di bagian tengah pegunungan Arfak. Hanya saja masyarakat disana kini
lebih menyukai membangun rumah yang modern, yaitu rumah yang terdiri dari
semen, seng, batako, dan mempunyai jendela.
Menurut masyarakat disana,
biarpun kebudayaan tentang rumah ini semakin di tinggalkan, namun rumah asli
papua barat ini sejatinya bukan hanya sekedar bangunan semata, melainkan juga
termaksud kebudayaan, karena dapat mencerminkan lingkungan hidup masyarakat, kepercayaan,
serta cara hidup komunitas di daerah setempat. Rumah mod aki aksa ini perlu di
lestarikan kebudayaan nya dan di konservasi. Di setiap wilayah atau propinsi di
Indonesia pasti mempunyai rumah adat atau rumah tradisional yang harus di
lestarikan kebudayaan nya, begitu juga dengan rumah mod aki aksa ini.
Melestarikan rumah tradisional ini berarti menjaga budaya yang sudah hidup di
dalam diri masyarakat setempat sejak dahulu. Dalam upaya pelestarian rumah
tradisional ini, diperlukan kerjasama antara berbagai banyak pihak, baik pihak
masyarakat dan pihak pemerintahan setempat dalam upaya pelestarian rumah
tradisional asal papua barat tersebut, agar tidak di lupakan begitu saja karena
perkembangan jaman yang kini semakin
meningkat. Juga di perlukan bagi kaum muda mudi disana untuk tetap selalu
menjaga dan melestarikan kebudayaan dari nenek moyang nya. Tradisi ini lah yang
memiliki nilai-nilai positif kehidupan yang baik untuk di pelajari oleh
generasi masa depan kelak.
Gambar 4.1
Bentuk atap rumah pada mod aki
aksa
Gambar 4.2
Tiang penyangga
dan bentuk rumah adat Mod aki aksa jika di lihat dari depan
Ini adalah rumah
adat papua barat atau yang di sebut Mod Aki Aksa yang berhasil saya abadikan
dan saya kunjungi yang berada di ajungan Taman Mini Indonesia Indah. Dilihat
dari bentuk nya rumah ini merupakan rumah jenis permanen, layak nya rumah
modern yang menggunakan semen dan bata. Aksen ukiran khas suku-suku papua barat
tampak di depan pintu masuk. Ada taman kecil menambah asri konsep bangunan rumah
adat ini.
DAFTAR PUSTAKA
di akses tanggal 2maret
2015 pukul 19.30
di akses tanggal 12maret2015
pukul 20.45
di akses tanggal
12maret2015 pukul 22.40
di akses tanggal 16maret2015
pukul 20.12
di akses tanggal
20maret2015 pukul 21.19
di akses tanggal
25maret2015 pukul 20.35
di akses tanggal
30maret2015 pukul 23.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar